Kemenangan Chelsea atas Aston Villa kemarin malam memang istimewa bagi kubu yang bermarkas di London ini. Banyak momentum yang bisa diambil oleh para pemain, pelatih maupun para fans Chelsea. Tentu, di tengah pergantian yang begitu mendadak, dimulai dari pemecatan Roberto di Matteo sebagai pelatih lalu ditunjuknya Rafael Benitez sebagai pengganti.
Namun setelah Benitez mengambil alih dan mencoba memperbaiki prestasi Chelsea di Liga Primer Inggris dan Liga Champion, hal itu sepertinya di luar yang diharapkan. Memang, adaptasi kepelatihan tidak semudah membalikkan tangan, apalagi pergantian tersebut juga terjadi di saat-saat genting. Chelsea gagal melanjutkan ke babak 16 besar Liga Champion, dan juga gagal meraih gelar klub terbaik di ajang Piala Dunia Antar Klub 2012 karena dikalahkan Corinthians pada babak final. Alhasil, para penggemar Chelsea, yang pada awalnya tidak terlalu menyambut baik kedatangan Benitez, semakin meragukan kapasitasnya untuk melanjutkan kepelatihannya di Stamford Bridge.
Namun pada pertandingan kemarin malam, Benitez seakan-akan menjawab keraguan, bahkan kebencian, mereka yang mendukung Chelsea. 8 gol lahir dari 7 pemain. Gol indah Torres seakan-akan memberi pernyataan kalau hanyalah Benitez yang bisa menghidupkan salah satu penyerang termahal di dunia tersebut.
Rekor 8 gol di kandang tanpa balas ini menjadi fenomena tersendiri malam kemarin. Malam tersebut masih menyisakan cerita menarik. Frank Lampard yang saat ini berusia 34 tahun, bermain ke-500 kalinya di Liga Primer Inggris, dan juga menciptakan gol yang ke-130 bagi Chelsea tadi malam. Ini semakin mengukuhkan Lampard menjadi salah satu legenda Chelsea, disamping desas-desus bahwa Chelsea tidak akan lagi memperpanjang kontraknya untuk musim depan. Kabar terakhir adalah bahwa QPR atau LA Galaxy tertarik untuk menggunakan jasanya tahun depan.
Jadi, sudah siapkah para penggemar Chelsea menerima kejutan di pertandingan berikutnya? Ini tentu menjadi tantangan bagi Benitez dan pasukannya. Banyak pemain mudah yang datang ke klub yang menjuarai Liga Champion musim lalu ini. Jika Benitez berhasil merebut hati para penggemar Chelsea, mungkin nama Roberto di Matteo akan menjadi angin lalu dengan kenangan indah juara Liga Champion.